Ketahanan pangan adalah isu fundamental yang tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan, tetapi juga dengan kemampuan masyarakat untuk mengakses makanan yang bergizi dan aman. Dari sudut pandang ekonomi, ketahanan pangan dipengaruhi oleh tiga aspek utama, yaitu pendapatan masyarakat, kestabilan harga pangan, dan pertumbuhan ekonomi. Ketiga elemen ini saling terkait erat dalam menentukan sejauh mana suatu negara mampu menjaga ketahanan pangan bagi seluruh warganya.
Pendapatan masyarakat berperan penting dalam menentukan daya beli mereka terhadap pangan bergizi. Ketika pendapatan rendah, daya beli menurun sehingga masyarakat cenderung memilih makanan yang lebih murah meski kualitas gizinya kurang memadai.
Akibatnya, konsumsi protein sering kali dikurangi, atau rumah tangga terpaksa membeli pangan dengan mutu lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan dapat mendorong diversifikasi pola konsumsi pangan, sehingga akses terhadap makanan bergizi dan aman menjadi lebih terbuka.
Di Indonesia, mayoritas masyarakat masih berada dalam kategori pendapatan menengah ke bawah. Kondisi ini menjadi tantangan besar, terutama di wilayah pedesaan yang bergantung pada hasil pertanian lokal dengan akses terbatas pada pangan bergizi.
Ketimpangan pendapatan antarwilayah juga memperburuk masalah ini, di mana daerah dengan perekonomian lemah cenderung memiliki tingkat kerawanan pangan lebih tinggi. Untuk itu, pemerintah perlu menggalakkan program pemberdayaan ekonomi, seperti pengembangan UMKM dan pelatihan keterampilan, sebagai langkah strategis meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan.
Kestabilan harga pangan merupakan faktor lain yang sangat krusial. Fluktuasi harga dapat memengaruhi konsumsi rumah tangga, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah. Sebagai contoh, kenaikan harga beras, yang menjadi makanan pokok di Indonesia, sering kali memicu inflasi dan memperburuk kemiskinan. Dalam hal ini, kebijakan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga pangan, seperti operasi pasar dan pengendalian stok oleh Bulog, menjadi sangat penting.
Baca Juga: Menghadapi Serangan Panik: Perjalanan Saya Menuju Ketenangan
Meski demikian, tantangan tetap ada. Ketidakmampuan menyesuaikan produksi pangan dengan kebutuhan pasar kerap menjadi masalah, terutama karena faktor cuaca dan perubahan iklim. Selain itu, ketergantungan pada impor untuk beberapa komoditas seperti kedelai dan gandum membuat harga pangan domestik rentan terhadap dinamika pasar internasional.
Oleh karena itu, perlu adanya investasi di sektor pertanian untuk meningkatkan produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Pertumbuhan ekonomi juga menjadi pilar utama dalam memperkuat ketahanan pangan. Ketika ekonomi tumbuh dengan baik, pendapatan masyarakat meningkat sehingga daya beli terhadap pangan bergizi juga bertambah.
Dalam beberapa tahun terakhir, stabilitas ekonomi Indonesia berhasil menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan akses pangan. Namun, tantangan tetap ada, terutama di daerah pedesaan yang terisolasi secara ekonomi dan geografis.
Baca Juga: Kerja atau Kuliah: Pilihan Hidup yang Tidak Ada Benar atau Salah
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang lambat atau krisis dapat mengancam ketahanan pangan. Pandemi COVID-19, misalnya, menyebabkan banyak kehilangan pekerjaan dan menurunkan pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya melemahkan daya beli terhadap pangan bergizi.
Oleh sebab itu, pemerintah perlu fokus pada pemulihan ekonomi dengan kebijakan yang mendukung pertanian dan infrastruktur, guna meningkatkan produksi pangan lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Ketahanan pangan yang berkelanjutan memerlukan sinergi antara kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat, intervensi harga pangan yang efektif, dan strategi peningkatan pendapatan masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya memastikan ketersediaan pangan, tetapi juga menjamin akses yang adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, ketahanan pangan Indonesia dapat terwujud dengan lebih baik.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.