Krajan.id – Mengelola limbah menjadi sesuatu yang bernilai adalah kunci dalam menciptakan pertanian berkelanjutan. Salah satu inovasi yang semakin diminati petani adalah penggunaan pupuk organik dari kotoran ayam potong. Pupuk ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas pertanian secara alami.
Pupuk organik dari kotoran ayam potong berasal dari limbah yang dikelola dengan baik sehingga menjadi sumber nutrisi penting bagi tanaman.
Menurut Prof. Suryadi, ahli agronomi dari Universitas Pertanian Indonesia, “Kotoran ayam kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium, yang semuanya esensial untuk pertumbuhan tanaman.”
Kandungan nitrogen yang tinggi dalam kotoran ayam membuatnya cocok untuk tanaman seperti padi, jagung, dan sayuran hijau.
Permintaan terhadap hasil pertanian organik terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pelestarian lingkungan. Gaya hidup sehat kini bukan hanya tren, tetapi kebutuhan yang mendorong perubahan besar dalam dunia pertanian.
Salah satu terobosan menarik adalah pemanfaatan limbah ayam potong—yang dulunya dianggap sebagai sampah—menjadi pupuk organik dengan manfaat luar biasa.
Proses ini membantu mengurangi polusi dari limbah peternakan sekaligus menciptakan peluang baru di sektor agribisnis. Limbah yang sebelumnya hanya mencemari lingkungan kini berubah menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Selain ramah lingkungan, pupuk organik dari kotoran ayam juga mampu meningkatkan struktur tanah,” ujar Budi Santoso, petani asal Klaten. Selama tiga tahun menggunakan pupuk ini, hasil panen Budi meningkat hingga 25%.
Proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam cukup sederhana tetapi membutuhkan ketelitian. Berikut langkah-langkah utamanya:
- Pengumpulan Limbah: Kotoran ayam dikumpulkan dari kandang dan dipisahkan dari benda asing seperti sisa pakan.
- Fermentasi: Limbah dicampur dengan bahan seperti serbuk gergaji atau sekam padi, kemudian ditambahkan bioaktivator untuk mempercepat penguraian.
- Pengeringan: Setelah fermentasi selama 2–3 minggu, pupuk dikeringkan agar tidak mudah rusak.
- Pengemasan: Pupuk yang sudah kering dikemas untuk dijual atau digunakan langsung.
Menurut penelitian Balai Penelitian Pertanian Organik, proses fermentasi penting untuk menghilangkan patogen berbahaya dan mengoptimalkan kandungan nutrisi. Harga pupuk organik ini di pasaran berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.500 per kilogram, tergantung kualitasnya.
Mengolah kotoran ayam potong menjadi pupuk organik tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang merusak lingkungan.
“Ini solusi dua arah: mengatasi limbah sekaligus meningkatkan hasil panen secara alami,” ujar Sri Wahyuni, aktivis lingkungan dari Komunitas Hijau Bersama.
Baca Juga: Fotografi Sebagai Subsektor Ekonomi Kreatif yang Memiliki Daya Saing Tinggi
Pupuk organik ini sangat efektif jika diberikan dua minggu sebelum masa tanam, memastikan nutrisinya terserap sempurna oleh tanah. Dengan menggunakan pupuk organik, para petani berkontribusi pada pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan hasil pertanian mereka.
Pupuk organik dari kotoran ayam potong adalah langkah kecil dengan dampak besar untuk pertanian berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya ini, kita dapat mewujudkan masa depan pertanian yang lebih sehat, produktif, dan ramah lingkungan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.