Krajan.id – Desa Sumbergondo di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, dikenal dengan potensi pariwisata dan kearifan lokal yang melimpah. Namun, kurangnya eksposur digital membuat kekayaan desa ini kurang dikenal luas. Menjawab tantangan tersebut, Kelompok 312 KKN Universitas Jember (UNEJ) hadir dengan inisiatif pelatihan desain grafis dan videografis untuk memberdayakan pemuda setempat dalam mendukung digitalisasi pariwisata dan UMKM.
Selama dua hari, Balai Desa Sumbergondo menjadi pusat kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 17 pemuda desa. Peserta diajarkan berbagai keterampilan dari dasar hingga lanjutan dalam desain grafis menggunakan aplikasi Canva dan videografis dengan Capcut, software yang mudah diaplikasikan oleh pemula.
Aulia Cindy, Koordinator KKN kelompok 312, menegaskan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan digital pemuda desa.
“Kami berharap keterampilan ini dapat digunakan untuk menciptakan konten digital yang menarik sehingga pariwisata dan produk lokal Sumbergondo bisa lebih dikenal luas,” jelasnya.
Sumbergondo memiliki beberapa destinasi pariwisata yang potensial, salah satunya adalah Antaboga, tempat sumber air dan pura Hindu yang setiap tahunnya dikunjungi oleh ratusan umat Hindu dari Bali untuk beribadah.
Meski demikian, karena kurangnya promosi digital, Antaboga masih kurang dikenal di luar komunitas tertentu. Dengan pelatihan ini, diharapkan lokasi seperti Antaboga dapat dikenal lebih luas.
Affan Faqih, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan kegembiraannya. “Ini adalah kesempatan berharga untuk belajar dan meningkatkan keterampilan editing. Kami berharap bisa berkontribusi lebih dalam mengembangkan digitalisasi desa melalui media digital,” ungkapnya.
Baca Juga: KKN 24 UINSA Optimalkan Pemanfaatan Sampah Organik untuk Mitigasi Bencana di Desa Nguter
Inisiatif ini merupakan bagian dari program kerja KKN 312 UNEJ, yang bertujuan mendukung pembangunan desa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Program ini juga akan mendapatkan bimbingan lebih lanjut dari pemerintah desa setempat.
Melalui pelatihan ini, diharapkan Sumbergondo tidak hanya dikenal karena keindahan dan kearifan lokalnya, tetapi juga sebagai desa yang mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk mempromosikan potensinya.
Baca Juga: Mahasiswa KKN-TI IPB Dorong Pemanfaatan Limbah Wol Domba di Desa Cipeuteuy untuk Produksi UMKM
Inspirasi dari sudut negeri seperti ini menunjukkan bahwa dengan upaya kolektif dan pemanfaatan teknologi, desa-desa di Indonesia dapat berkembang dan bersaing di era digital.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.