Desa Tlogoharjo, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 300 yang dibimbing oleh Bapak Bara Yudhistira, S.TP., M.Sc., Ph.D., sukses menyelenggarakan sosialisasi penting tentang label kemasan dan pelatihan pengolahan alpukat untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (25/7/2024) dan diikuti oleh 73 peserta, yang sebagian besar merupakan ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM setempat.
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai respons terhadap melimpahnya komoditas alpukat di Desa Tlogoharjo yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Alpukat yang biasanya hanya dijual sebagai buah segar, diubah menjadi produk bernilai jual tinggi melalui inovasi kuliner, yakni stik bawang dari buah alpukat.
Mahasiswa KKN berperan aktif dalam memberikan pelatihan ini, dengan harapan bahwa produk olahan ini bisa menjadi alternatif usaha baru bagi masyarakat setempat.
Tidak hanya fokus pada inovasi produk, pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya desain kemasan yang menarik. Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa kemasan bukan sekadar pembungkus, tetapi juga alat promosi yang dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar.
“Kemasan yang baik harus memenuhi tiga kriteria utama: menarik, informatif, dan aman,” tulis tim mahasiswa KKN 300 UNS dalam press release yang diberikan, (31/8/2024).
Para peserta diajarkan untuk membuat desain kemasan sederhana menggunakan aplikasi Canva, yang dapat membantu mereka dalam menciptakan label produk yang profesional dan menarik. Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta yang antusias mencoba membuat label mereka sendiri setelah pelatihan.
Ibu Dewi, salah satu peserta, mengatakan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya jadi lebih paham pentingnya kemasan dalam menarik perhatian konsumen. Setelah ini, saya akan mencoba membuat label produk saya sendiri di rumah.”
Pelatihan ini tidak hanya berakhir pada teori. Para peserta juga diajak langsung untuk mempraktikkan pembuatan stik bawang dari alpukat, mulai dari pengolahan bahan, pencampuran bumbu, hingga teknik penggorengan yang tepat agar stik bawang memiliki tekstur renyah dan rasa yang gurih. Hasil praktik menunjukkan bahwa mayoritas peserta berhasil membuat stik bawang dengan baik, dengan cita rasa yang cukup memuaskan.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Ciptakan Peluang Ekonomi Baru Sekaligus Atasi Limbah Minyak Jelantah
Mahasiswa KKN 300 UNS juga menjelaskan bahwa alpukat tidak hanya nikmat sebagai buah segar, tetapi juga memiliki kandungan serat, lemak sehat, dan antioksidan yang tinggi.
“Penggunaan alpukat sebagai bahan dasar stik bawang diharapkan mampu menghasilkan camilan yang lebih sehat dan bernilai gizi tinggi dibandingkan stik bawang konvensional,” tambah mahasiswa KKN 300 UNS.
Sesi praktik ini ditutup dengan evaluasi dan tanya jawab, di mana peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan kesulitan yang mereka hadapi selama praktik. Dari feedback yang diterima, banyak peserta merasa lebih percaya diri untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam usaha mereka.
Keberhasilan pelatihan ini ditandai dengan peningkatan pemahaman peserta tentang pentingnya desain kemasan yang menarik dan produk yang inovatif. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produk-produk UMKM dari Desa Tlogoharjo dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan memiliki daya tarik yang lebih besar bagi konsumen.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.