KKN UNS Kelompok 329 Perkenalkan Inovasi Pupuk Bio-Ion kepada Kelompok Tani Hargo Mulyo di Desa Kanigoro

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 329 saat memaparkan materi dalam kegiatan penyuluhan inovasi pupuk bio-ion yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UNS Kelompok 329. (doc. KKN 329 UNS)
Mahasiswa KKN UNS Kelompok 329 saat memaparkan materi dalam kegiatan penyuluhan inovasi pupuk bio-ion yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UNS Kelompok 329. (doc. KKN 329 UNS)

Desa Kanigoro, Krajan.id – Kelompok 329 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian berkelanjutan melalui program penyuluhan inovasi pupuk bio-ion. Program ini dilaksanakan di Balai Padukuhan Mendak, Desa Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, dengan sasaran utama Kelompok Tani Hargo Mulyo. Kegiatan yang berlangsung dengan antusias ini dihadiri oleh 64 anggota Kelompok Tani yang merupakan petani lahan kering suboptimal.

Raihan Nur Aziz, yang merupakan anggota KKN 329, menjelaskan bahwa program ini diinisiasi berdasarkan hasil observasi mendalam terhadap kebutuhan petani di Desa Kanigoro.

Bacaan Lainnya

“Kami melihat mayoritas petani di desa ini menggarap lahan kering yang suboptimal, sehingga diperlukan solusi yang dapat mengatasi masalah efisiensi penggunaan pupuk serta mengatasi kelangkaan pupuk yang sering terjadi,” ungkapnya dalam keterangan yang diberikan, (2/9/2024).

Pupuk bio-ion dipilih sebagai solusi karena memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pupuk konvensional yang biasa digunakan oleh petani setempat.

Menurut Raihan, “Pupuk bio-ion memiliki prinsip fermentasi yang memungkinkan hasil formulasi pupuk dapat dilarutkan kembali dengan air, sehingga penggunaannya menjadi lebih hemat dan efisien. Selain itu, pupuk ini juga ramah lingkungan karena mampu menekan penggunaan pupuk kimia konvensional, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya usahatani para petani.”

Proses pelatihan dan penyuluhan yang dilakukan oleh KKN 329 berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari para petani. Raihan menyebutkan bahwa minat dan partisipasi peserta cukup tinggi meskipun ada beberapa yang belum sepenuhnya fokus terhadap materi yang disampaikan.

“Tantangan utama yang kami hadapi lebih kepada memastikan pemahaman para petani terhadap prinsip 5T pemupukan yang kami ajarkan. Kami mengatasi hal ini dengan mengadakan sesi tanya jawab untuk memastikan mereka benar-benar memahami materi yang diberikan,” jelas mahasiswa Program Studi Agroteknologi dari Fakultas Pertanian UNS, itu.

Antusias Kelompok Tani dalam mengikuti penyuluhan inovasi pupuk bio-ion yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UNS Kelompok 329. (doc. KKN 329 UNS)
Antusias Kelompok Tani dalam mengikuti penyuluhan inovasi pupuk bio-ion yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN UNS Kelompok 329. (doc. KKN 329 UNS)

 

Respon positif juga ditunjukkan oleh para petani terhadap inovasi pupuk bio-ion ini. Mereka sangat antusias karena mendapatkan wawasan baru yang sebelumnya hanya mereka peroleh dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Meskipun demikian, Raihan mengakui bahwa kelompoknya belum bisa memastikan apakah petani benar-benar mampu menerapkan prinsip yang diajarkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh tim KKN 329.

“Kami berharap potensi keberlanjutan penggunaan pupuk bio-ion ini cukup besar, mengingat bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk ini sudah familiar di kalangan petani dan mudah didapatkan. Kami juga memberikan brosur kepada petani agar mereka dapat merujuk kembali langkah-langkah pembuatan pupuk ini setelah program KKN berakhir,” tambah Raihan.

Baca Juga: Mahasiswa Kukerta UNRI Ajarkan Pembuatan VCO di MA Al Islamiyah Desa Kampung Baru

Meskipun program KKN 329 ini berakhir tanpa rencana lanjutan untuk monitoring atau pendampingan, tim KKN berharap petani dapat memproduksi pupuk bio-ion secara mandiri guna meningkatkan produktivitas hasil panen mereka.

“Kami akan dengan senang hati memberikan pendampingan lebih lanjut jika ada kesempatan di masa mendatang,” kata Raihan.

Leaflet Bio-Ion. (doc. KKN 329 UNS)
Leaflet Bio-Ion. (doc. KKN 329 UNS)

Raihan juga menyoroti pentingnya kerjasama dengan Kelompok Tani Hargo Mulyo dalam kesuksesan implementasi program ini.

“Kelompok Tani Hargo Mulyo sangat kooperatif dan berperan besar dalam kelancaran penyuluhan ini. Mereka memberi kami kesempatan untuk menyampaikan materi di tengah acara arisan rutinan mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Pendampingan dan Pemberdayaan UMKM di Desa Gedong oleh Mahasiswa KKN 94 UNS: Upaya Meningkatkan Kualitas dan Pemasaran Produk Lokal

Inovasi pupuk bio-ion ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi para petani di Desa Kanigoro. Dengan kemampuan untuk memproduksi pupuk ini secara mandiri, petani tidak hanya bisa menekan biaya usahatani, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Tim KKN 329 berharap bahwa inovasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Padukuhan Mendak melalui produktivitas pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *