Mahasiswa KKN UIN Walisongo Berpartisipasi pada Kegiatan Posbindu Lansia dan Sosialisasi Pijat Akupresur di Desa Sumberahayu

Mahasiswa KKN Posko 26 UIN Walisongo berpartisipasi pada kegiatan Posbindu lansia dan sosialisasi pijat akupuntur di Desa Sumberahayu. (doc. KKN Posko 26 UIN Walisongo)
Mahasiswa KKN Posko 26 UIN Walisongo berpartisipasi pada kegiatan Posbindu lansia dan sosialisasi pijat akupuntur di Desa Sumberahayu. (doc. KKN Posko 26 UIN Walisongo)

Desa Sumberahayu, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang turut berpartisipasi dalam kegiatan Posbindu Lansia dan sosialisasi pijat akupresur yang berlangsung di Desa Sumberahayu, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Acara yang dilaksanakan pada (19/10/2024) pukul 09.00 WIB ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan bagi lansia di wilayah tersebut.

Kegiatan Posbindu Lansia ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap bulan dan dipusatkan di kediaman Bu Yudhisti Dian Pertiwi, bidan desa setempat. Dalam kegiatan ini, para lansia mendapatkan pemeriksaan kesehatan meliputi penimbangan berat badan, pengukuran lingkar perut, serta pengecekan tekanan dan gula darah. Pemeriksaan yang dilakukan secara berkala ini memungkinkan para lansia untuk terus memantau kondisi kesehatan mereka. Jika ditemukan penurunan kualitas kesehatan, para kader Posbindu akan memberikan saran terkait gaya hidup dan pola makan yang lebih baik.

Bacaan Lainnya

Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga diisi dengan penyuluhan pijat akupresur yang dibawakan oleh Bapak Arif, perwakilan dari Puskesmas Limbangan. Menurut Bapak Arif, pijat akupresur merupakan metode pengobatan tradisional yang efektif untuk meningkatkan kesehatan lansia.

“Teknik ini menggunakan tekanan pada titik-titik tertentu di tubuh seperti telapak tangan, kaki, leher, dan punggung. Pijatan ini dapat melancarkan peredaran darah dan mengurangi risiko penyakit kronis,” ungkapnya.

Teknik Pijat Akupresur yang Praktis dan Bermanfaat

Dalam penyuluhan ini, Bapak Arif mempraktikkan teknik pijat akupresur sederhana yang bisa dilakukan sendiri oleh lansia di rumah. Salah satu teknik yang diajarkan adalah gerakan menepuk belakang pundak hingga siku. Gerakan ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah serta membantu menghancurkan plak dari makanan berminyak yang berpotensi menyebabkan penyakit stroke.

Bapak Arif menjelaskan lebih lanjut, “Pemijatan rutin di area tangan dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah stroke. Caranya cukup mudah, cukup memijat telapak tangan dengan gerakan memutar di area tertentu,” ujarnya.

Pemijatan ini dianggap praktis dan dapat dilakukan kapan saja oleh para lansia untuk menjaga kesehatan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Manfaat Pijat Akupresur Bagi Lansia

Selain itu, Bapak Arif juga memaparkan bahwa pijatan di area telapak kaki dapat membantu mencegah berbagai penyakit seperti asam urat, batu ginjal, dan masalah pencernaan.

“Tekniknya mirip seperti pemijatan di tangan, cukup dengan memberikan tekanan melingkar pada punggung kaki. Jika terasa sakit saat dipijat, itu bisa jadi indikasi adanya masalah kesehatan tertentu,” jelasnya.

Mahasiswa KKN Posko 26 UIN Walisongo yang ikut serta dalam kegiatan ini merasa senang dapat membantu dan berbagi manfaat kesehatan dengan masyarakat setempat.

“Kami berharap sosialisasi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para lansia di Desa Sumberahayu,” ungkap salah satu anggota Tim KKN.

Baca Juga: Nobar Film Inspiratif di Hari Santri, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ajak Santri Tanamkan Semangat Kebangsaan

Selain manfaat yang disebutkan, terapi pijat akupresur juga diketahui mampu meredakan stres dan kecemasan dengan merangsang produksi hormon endorfin yang memberikan efek rileks pada tubuh. Akupresur bahkan diyakini dapat membantu mengurangi gejala insomnia serta meningkatkan kualitas tidur para lansia, yang sering kali mengalami gangguan tidur akibat faktor usia.

Menurut Bapak Arif, “Dengan pijatan ini, para lansia dapat merasa lebih tenang dan tidak terlalu cemas, sehingga mereka bisa menikmati tidur yang berkualitas.”

Pola Hidup Sehat Sebagai Pendukung Utama Kesehatan Lansia

Di akhir penyuluhannya, Bapak Arif juga mengingatkan pentingnya pola makan yang sehat bagi para lansia.

“Selain rutin melakukan pijat akupresur, menjaga pola makan sehat juga sangat penting. Konsumsi makanan yang kaya serat, protein, serta vitamin seperti kalsium dan vitamin D dapat membantu lansia menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis,” tambahnya.

Baca Juga: Triple Preneur Edutech Berhasil Membawa Mahasiswa Unit SME FEB UNISMA Raih Pendanaan RKM

Asupan nutrisi yang seimbang akan membantu para lansia dalam menjaga sistem kekebalan tubuh mereka serta meminimalisir risiko penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

Mahasiswa KKN Posko 26 UIN Walisongo berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi dan menjadi inspirasi bagi lansia di Desa Sumberahayu untuk lebih memperhatikan kesehatannya.

“Kehadiran kami di sini adalah bentuk kontribusi kecil untuk mendukung kesehatan masyarakat, terutama lansia. Semoga pengetahuan tentang akupresur ini dapat bermanfaat dan diterapkan oleh para lansia,” ujar perwakilan Tim KKN Posko 26 UIN Walisongo dengan penuh harapan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *