Mahasiswa KKN UNDIP Buat Peta Kerawanan Longsor untuk Identifikasi Potensi Bahaya Longsor di Desa Kalijambe

Penyerahan Peta Kerawanan Longsor kepada Kepala Desa Kalijambe. (doc. Pribadi)
Penyerahan Peta Kerawanan Longsor kepada Kepala Desa Kalijambe. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, menghadirkan berbagai program bagi masyarakat setempat. Salah satunya Miko Aufa Fajrian, mahasiswa dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, berinisiatif membuat Peta Kerawanan Longsor sebagai salah satu program kerjanya selama melaksanakan program KKN.

Bacaan Lainnya

Desa Kalijambe merupakan salah satu desa yang dilalui oleh Sungai Sragi. Dimana disekitar aliran Sungai Sragi memiliki kelerengan yang cukup curam, ditambah aliran sungai yang berkelok dapat menimbulkan erosi.

Seperti hasil wawancara dengan perangkat desa, sebelumnya pernah terjadi longsor di sekitar aliran sungai Sragi dan perlu melakukan relokasi terhadap beberapa rumah warga. Oleh karena itu pembuatan peta kerawanan longsor diperlukan untuk mengetahui titik dan lokasi yang memiliki potensi terjadinya bahaya longsor di Desa Kalijambe.

Program kerja ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai titik dan lokasi dengan potensi bahaya longsor di Desa Kalijambe, yang diharapkan dapat membantu berbagai pihak, termasuk pemerintah desa maupun warga setempat. Dalam pelaksanaan program ini, Miko menggunakan metode pemetaan yang dilakukan secara langsung selama masa KKN di Desa Kalijambe dan menggunakan data sekunder lainnya.

Pemetaan ini melibatkan survei lapangan untuk mengidentifikasi lokasi dengan potensi bahaya longsor di Desa Kalijambe yang kemudian dilakukan analisis terhadap potensi longsor dengan luaran dalam bentuk Peta Kerawanan Longsor.

Baca Juga: Menata Arsip, Merawat Memori: Mahasiswa KKN Undip Lakukan Penataan Arsip di Desa Sumberejo

“Program Kerja Pembuatan Peta Kerawanan Longsor ini diharapkan dapat menjadi informasi terhadap potensi terjadinya bahaya longsor di Desa Kalijambe. Dengan adanya peta ini, titik lokasi terjadinya longsor dapat diketahui, sehingga dapat mendukung berbagai program pemerintah desa untuk mencegah terjadinya bahaya longsor seperti pembuatan tanggul dan lain sebagainya,” Ujar Miko Aufa Fajrian.

Baca Juga: Menjaga Warisan Sejarah Desa Sumberejo, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Lakukan Penulisan Sejarah Desa di Website Desa

Program KKN ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi Desa Kalijambe dan menjadi contoh bagaimana sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat lokal yang dapat menghasilkan manfaat yang nyata dan berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *