Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Limbah Sayur dan Kulit Singkong Jadi Pupuk Organik Padat

Sesi foto bersama mahasiswa KKN UNDIP dengan para peserta setelah pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari limbah sayur dan kulit singkong di Desa Ngadirojo Kidul. (doc. Pribadi)
Sesi foto bersama mahasiswa KKN UNDIP dengan para peserta setelah pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari limbah sayur dan kulit singkong di Desa Ngadirojo Kidul. (doc. Pribadi)

Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan kreativitas mereka melalui pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari limbah sayur dan kulit singkong di Desa Ngadirojo Kidul, Kabupaten Wonogiri. Pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak terpakai dan mengubahnya menjadi produk bermanfaat bagi pertanian.

Bacaan Lainnya

Pelatihan yang berlangsung pada Sabtu (3/8/2024) ini diikuti oleh sekitar 20 peserta, yang terdiri dari anggota PKK dan beberapa pengusaha UMKM lokal. Peserta pelatihan diberi materi tentang pentingnya pengelolaan limbah organik serta langkah-langkah praktis untuk membuat pupuk organik padat.

Limbah sayur dan kulit singkong yang biasanya dianggap sebagai sampah ternyata mengandung nutrisi yang sangat baik untuk tanah dan tanaman.

Aulia Mei Rinanta, mahasiswa KKN Tim II UNDIP yang mengadakan program ini, mengungkapkan, “Saya ingin mengedukasi masyarakat bahwa dengan pengolahan yang tepat, limbah dapur ini bisa dimanfaatkan menjadi pupuk yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.”

Proses pembuatan pupuk organik padat melibatkan beberapa tahap, mulai dari pencacahan limbah sayur dan kulit singkong, pencampuran dengan bahan lain seperti tanah dan sekam, hingga penambahan EM4 pertanian untuk mempercepat proses fermentasi.

Setelah melalui proses fermentasi selama beberapa minggu, campuran tersebut siap digunakan sebagai pupuk organik yang kaya akan nutrisi.

Pelatihan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga yang biasanya hanya menjadi masalah. Pupuk organik padat dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pupuk kimia dan mendorong penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

Melalui program ini, masyarakat dapat lebih mandiri dalam menyediakan pupuk untuk pertanian maupun tanaman di pekarangan rumah.

“Dengan program ini, kami berharap masyarakat bisa lebih mandiri dalam menyediakan pupuk organik dan mulai beralih dari pupuk kimia,” jelas Aulia Mei Rinanta. “Ini adalah langkah kecil yang bisa berdampak besar bagi lingkungan dan pertanian kita.”

Pelatihan ini adalah salah satu dari serangkaian program kerja yang dirancang oleh mahasiswa KKN UNDIP untuk memberdayakan masyarakat desa, meningkatkan kesadaran lingkungan, serta mendukung peningkatan produktivitas pertanian melalui praktik-praktik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Pelatihan Pembuatan Tepung MOCAF dari Singkong sebagai Optimalisasi Hasil Pertanian Lokal

Mahasiswa KKN UNDIP berharap pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dapat diterapkan secara berkelanjutan, sehingga Desa Ngadirojo Kidul dapat menjadi contoh dalam pengelolaan limbah organik yang efektif.

Melalui inisiatif ini, diharapkan masyarakat dapat melihat limbah rumah tangga bukan lagi sebagai sampah, melainkan sebagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan lingkungan dan peningkatan hasil pertanian.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Deteksi Dini Kepikunan pada Lansia untuk Kader Posyandu

“Kami ingin Desa Ngadirojo Kidul menjadi pelopor dalam pengelolaan limbah organik di daerah ini,” tutup Aulia Mei Rinanta.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *