Mengubah Limbah Menjadi Solusi, Inovasi Biochar oleh Mahasiswa KKN Siger Berjaya

Foto bersama mahasiswa KKN Siger Berjaya Kelompok 34, kelompok tani, dan tokoh masyarakat dalam kegiatan pelatihan dan sosialisasi pembuatan biochar dari limbah kulit kakao di Pekon Tegineneng, Tanggamus, pada Minggu (07/07/2024). (doc. Ist)
Foto bersama mahasiswa KKN Siger Berjaya Kelompok 34, kelompok tani, dan tokoh masyarakat dalam kegiatan pelatihan dan sosialisasi pembuatan biochar dari limbah kulit kakao di Pekon Tegineneng, Tanggamus, pada Minggu (07/07/2024). (doc. Ist)

Krajan.id – Inovasi dan semangat tinggi dari para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Siger Berjaya Kelompok 34 yang terdiri dari gabungan tiga Perguruan Tinggi yaitu Universitas Lampung (Unila), Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berhasil memanfaatkan limbah kulit kakao menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Pada hari Minggu (7/7/2024), di Pekon Tegineneng, Tanggamus, mereka melaksanakan pelatihan pembuatan biochar yang tidak hanya mengubah limbah menjadi sumber daya berharga, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah.

Bacaan Lainnya

Di tengah-tengah kegiatan, hadir berbagai pihak seperti kelompok tani, tokoh masyarakat, dan mahasiswa KKN lainnya. Tujuan utama acara ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pembuatan dan pemanfaatan biochar dari limbah kulit kakao.

Biochar, yang dikenal sebagai arang hayati, merupakan bahan yang dihasilkan dari proses pirolisis limbah pertanian dan memiliki potensi besar sebagai pembenah tanah.

Komoditas kakao di Limau menghasilkan limbah kulit kakao dalam jumlah besar. Melihat potensi ini, mahasiswa KKN Siger Berjaya berinisiatif mengubah limbah tersebut menjadi biochar. Proses ini melibatkan pemanasan limbah tanpa udara atau dengan udara sangat sedikit, menghasilkan bahan kaya karbon yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas tanah.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Siger Berjaya 37 Berdayakan Masyarakat Pekon Padang Ratu Melalui Pelatihan Kerajinan Tapis

Peserta pelatihan terlihat sangat antusias. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik pembuatan biochar. Bapak Oop Supandi, Kepala Dusun 3 Pekon Tegineneng, menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan. Dengan biochar dari kulit kakao, kami bisa mengolah limbah pertanian menjadi produk bernilai yang dapat meningkatkan produktivitas lahan.”

Proses Pembuatan Biochar
Proses Pembuatan Biochar

Pelatihan ini juga sejalan dengan konsep pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Biochar tidak hanya memperbaiki kesuburan tanah, tetapi juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan limbah biomassa. Manfaat lainnya termasuk meningkatkan retensi air dan memperbaiki struktur tanah yang rusak.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Perkuat Sinergi dengan Pengurus PKK dalam Pertemuan Desa Karangmalang Wetan

Setelah pelatihan ini, masyarakat Pekon Tegineneng siap mengimplementasikan teknologi biochar, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kualitas hidup mereka serta kelestarian lingkungan setempat.

Keberhasilan program ini mencerminkan semangat dan kepedulian mahasiswa KKN Siger Berjaya dalam memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Upaya mereka menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam pembangunan berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *