Krajan.id – Sebuah kolaborasi yang membanggakan terjadi hari ini di kawasan Wisata Pantai Watu Pecak, Lumajang, di mana puluhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari beberapa perguruan tinggi bergabung bersama perangkat desa dan warga setempat untuk melakukan penanaman massal jenis tanaman Pucuk Merah.
Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa KKN dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Universitas Negeri Jember (UNEJ), dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Lumajang ini merupakan bagian dari upaya nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar, khususnya dalam konteks penyerapan karbon dioksida (CO2).
Pucuk Merah dipilih karena kemampuannya yang lebih efektif dalam menyerap CO2 dibandingkan dengan tanaman lainnya, sehingga sangat cocok dan strategis apabila ditanam di sepanjang jalan menuju pantai, yang sering dilalui oleh kendaraan wisatawan.
Menurut Fikri Al Maghribi, mahasiswa KKN 26 UINSA dari Program Studi Teknik Lingkungan, pemilihan jenis tanaman dan lokasi penanamannya didasarkan pada observasi dan riset yang mendalam.
“Alasan saya memilih Pucuk Merah karena kendaraan wisatawan lebih sering menggunakan mobil solar, yang menghasilkan asap lebih pekat dibandingkan mobil dengan bahan bakar lainnya. Tanaman ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak CO2 dari kendaraan tersebut,” jelas Fikri.
Kegiatan penanaman Pucuk Merah dimulai sejak pagi hari pukul 07:00 dan berlangsung hingga 09:30 WIB. Proses ini melibatkan kerjasama aktif antara mahasiswa KKN, warga desa, dan perangkat desa dalam menanam sekitar 60 bibit tanaman. Adelia Khuzaifah, bendahara mahasiswa KKN 26 UINSA, menyampaikan perasaannya dalam kolaborasi ini.
“Saya merasa campur aduk, senang karena bisa berkolaborasi lintas kampus, tetapi juga sedih karena ini merupakan kegiatan terakhir kami sebelum program KKN dari pihak UINSA berakhir,” ungkap Adelia.
Peran mahasiswa KKN dalam kegiatan ini tidak hanya terbatas pada penanaman, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat. Melalui partisipasi aktif mereka, diharapkan keberadaan tanaman Pucuk Merah ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar dan mendukung upaya pelestarian lingkungan dari aspek peningkatan kualitas udara.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan mahasiswa dan masyarakat lokal. Dengan berbagai kegiatan serupa, diharapkan dapat terus membangun budaya peduli lingkungan yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan.
Seiring berakhirnya program KKN dalam beberapa hari ke depan, kolaborasi hari ini tidak hanya menjadi kenangan yang berharga bagi para mahasiswa dan warga desa, tetapi juga meninggalkan jejak positif yang akan terus memberikan dampak bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Mahasiswa Gizi FKM Unand Kembangkan Cream Soup Cangkang Udang untuk Cegah Stunting
Dengan semangat kolaborasi yang terjalin erat antara mahasiswa KKN, warga desa, dan perangkat desa, diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan, satu langkah kecil namun berarti dalam menjaga bumi kita untuk generasi yang akan datang.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.