Tingkatkan Kesejahteraan Peternak, Tim KKN UNS 76 Adakan Pelatihan Pembuatan Pakan dan Kompos di Dusun Ngerantenkulon

Dokumentasi bersama. (doc. KKN 76 UNS)
Dokumentasi bersama. (doc. KKN 76 UNS)

Dusun Ngerantenkulon, Krajan.id – Dusun Ngerantenkulon, sebuah dusun yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai peternak dan petani, menjadi pusat kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Tim KKN UNS 76. Kegiatan ini berlangsung pada (10/8/2023) di rumah Pak Joko, Ketua RT setempat, dengan dihadiri oleh sekitar 15 orang peternak lokal.

Pelatihan ini ditujukan untuk memberikan edukasi dan pelatihan langsung kepada para peternak mengenai pembuatan pakan ternak bergizi serta pengolahan kompos dari feses kambing yang telah terkumpul sebelumnya. “Sasaran dari kegiatan ini adalah para peternak di Dusun Ngerantenkulon, dengan jumlah peserta sekitar 15 orang,” ungkap perwakilan dari Tim KKN UNS 76.

Bacaan Lainnya

Pelatihan ini dipilih sebagai bagian dari program KKN karena peternak di Dusun Ngerantenkulon masih menggunakan pakan seadanya tanpa mempertimbangkan nilai gizi yang cukup. Kondisi ini menjadi perhatian Tim KKN UNS 76 yang juga melihat potensi besar dari feses kambing yang bisa diolah menjadi kompos, terutama karena sebagian besar peternak di dusun ini juga berprofesi sebagai petani.

Proses pembuatan kompos. (doc. KKN 76 UNS)
Proses pembuatan kompos. (doc. KKN 76 UNS)

“Kami juga menerima hibah alat chopper untuk kompos, jadi kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengedukasi para peternak,” ujar salah satu anggota Tim KKN UNS 76.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pelatihan ini meliputi sumber daya lokal seperti rumput, bekatul, ampas singkong, serta konsentrat jadi untuk pakan. Sementara itu, kompos dibuat dari feses kambing kering yang dicampur dengan dolomit.

Pemberian dolomit pada kompos. (doc. KKN 76 UNS)
Pemberian dolomit pada kompos. (doc. KKN 76 UNS)

Pelatihan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Tim KKN memberikan edukasi lisan kepada para peternak mengenai pentingnya pakan yang bergizi untuk kesehatan dan perkembangan ternak mereka, serta pemanfaatan feses kambing sebagai kompos yang berguna bagi pertanian.

Kemudian, di tahap kedua, para peternak kembali berkumpul untuk melakukan demonstrasi atau praktik langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan oleh tim.

Peserta utama dari kegiatan ini adalah peternak di Dusun Ngerantenkulon. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi selama pelatihan adalah pada saat uji coba pakan ke ternak. “Ternak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pakan baru, jadi kami melakukan uji coba selama seminggu untuk melihat hasilnya,” jelas perwakilan Tim KKN. Namun, hasil yang didapat cukup memuaskan, setelah seminggu ternak mulai menyukai pakan baru tersebut dan mengalami peningkatan bobot yang signifikan.

Respon masyarakat, terutama para peternak dan petani lokal, sangat positif. “Warga sangat antusias mengikuti pelatihan ini, karena pakan ternak memang menjadi salah satu keluhan utama saat kami melakukan survei awal,” ungkap salah satu anggota Tim KKN.

Baca Juga: Inovasi Pembelajaran Matematika: Aplikasi Berbasis Augmented Reality untuk Meningkatkan Motivasi Siswa

Dalam pelatihan ini, Tim KKN juga memperkenalkan metode pembuatan pakan yang disebut “Complete Feed.” Pakan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak sesuai dengan fase fisiologis mereka, sehingga mampu menjaga kesehatan ternak tanpa memerlukan tambahan bahan lain selain air. Dengan metode ini, diharapkan ternak dapat tumbuh lebih sehat dan produktif.

Proses pencacahan pakan dengan mesin. (doc. KKN 76 UNS)
Proses pencacahan pakan dengan mesin. (doc. KKN 76 UNS)

Untuk memastikan keberlanjutan program ini setelah KKN berakhir, Tim KKN UNS 76 menyerahkan komposisi bahan pakan dan alat chopper kepada ketua KTT dan ketua RT setempat. “Kami berharap agar dengan adanya alat ini, peternak dapat terus membuat pakan ternak secara mandiri. Ketua KTT juga akan turut memantau keberlanjutan program ini,” tambah anggota Tim KKN.

Tim KKN UNS 76 memiliki harapan besar terhadap dampak jangka panjang dari pelatihan ini. Mereka berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak di Dusun Ngerantenkulon, sehingga ternak mereka dapat tumbuh lebih sehat dan produktif. Bahkan, mereka bercita-cita agar Dusun Ngerantenkulon bisa menjadi ikon peternakan di daerah tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa KKN MBKM UNRI Serahkan Buku ke “Pojok Baca Merdeka” di Desa Kampung Tualang

Selain itu, Tim KKN juga memiliki rencana untuk memperluas program ini ke desa-desa lain di masa depan. “Kami berencana untuk mengadakan EXPO di Kampus UNS, di mana hasil dan program kerja kami akan dipamerkan. Kami berharap program ini dapat ditiru oleh kelompok lain di desa masing-masing,” jelas perwakilan Tim KKN.

Keberhasilan dari program ini tidak lepas dari evaluasi yang cermat. Tim KKN menyadari bahwa harga bahan baku kompos dan pakan cenderung fluktuatif setiap bulannya, sehingga mereka menganjurkan para peternak untuk membuat pembukuan sederhana guna mencatat pengeluaran dan pendapatan terkait kompos dan pakan.

Baca Juga: Seminar Pengelolaan Keuangan dan Pengetahuan Dasar Investasi: Langkah Mencapai Kemandirian Ekonomi di Desa Gading Kembar

Dengan pendekatan yang terstruktur dan inovatif, Tim KKN UNS 76 berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para peternak di Dusun Ngerantenkulon dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di masa depan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *