Upaya Penanganan Limbah Diapers oleh Tim Hibah MBKM UNS Melalui Edukasi Masyarakat

Tim Hibah MBKM UNS Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berfoto bersama dengan Karang Taruna Karya Bakti Dusun Tambak sebagai upaya penanganan limbah diapers melalui sosialiasi (2/6/2024). (doc. Tim Hibah MBKM UNS)
Tim Hibah MBKM UNS Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berfoto bersama dengan Karang Taruna Karya Bakti Dusun Tambak sebagai upaya penanganan limbah diapers melalui sosialiasi (2/6/2024). (doc. Tim Hibah MBKM UNS)

Krajan.id – Di tengah maraknya permasalahan sampah, Tim Hibah MBKM Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah di Dusun Tambak, Desa Berjo, pada Minggu, (2/6/2024). Acara ini bertempat di rumah Pak Cipto dan dihadiri oleh Karang Taruna Karya Bakti Dusun Tambak.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah, khususnya sampah domestik, dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Acara ini mendapatkan respons yang sangat positif dari pemuda-pemudi karang taruna Dusun Tambak, yang turut antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Bacaan Lainnya

Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Karang Taruna, Fitriyanto, yang kemudian dilanjutkan dengan paparan oleh Arga Wahyu Indraputra, Ketua Tim Hibah MBKM Pendidikan Geografi di Desa Berjo. Sesi utama sosialisasi ini menampilkan Sekar Ayu Sukmawati dan Risma Dyah Ayu Astiqomah sebagai pemateri, diikuti oleh diskusi kelompok terarah (FGD) yang melibatkan tujuh anggota tim lainnya.

Salah satu isu utama yang diangkat dalam diskusi adalah pengelolaan sampah diapers yang belum tertangani dengan baik di Dusun Tambak. “Di dusun Tambak banyak sampah diapers yang belum dikelola dengan baik, bagaimana solusi mengatasi permasalahan tersebut mas/mbak?” tanya Fitriyanto, mewakili kekhawatiran masyarakat.

Prima Novi A, anggota Tim Hibah MBKM, memberikan solusi dengan menganjurkan penggunaan popok kain atau pampers kain yang dapat digunakan berulang kali. “Meskipun harganya sedikit lebih mahal, namun popok tersebut dapat digunakan berulang kali. Jika kotor tinggal dicuci, sehingga dapat meminimalisir sampah,” jelasnya. Penggunaan popok kain ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih sehat untuk bayi.

Baca Juga: Mengangkat Potensi Wisata Edukasi di Desa Klakah: Peran Mahasiswa UNS dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Selain itu, masyarakat Dusun Tambak juga menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah plastik yang biasanya dibakar, yang dapat mencemari udara dan berdampak buruk bagi kesehatan. Limbah popok bayi, khususnya, memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai karena mengandung bahan berbahaya seperti polimer penyerap super (SAP), mikroplastik, dan microbeads.

Melalui sosialisasi ini, Tim Hibah MBKM UNS berharap dapat mengedukasi masyarakat untuk beralih menggunakan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti popok kain. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah diapers sekali pakai yang mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.


Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03
Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *