Dianggap Kurang Keren, Faktanya Guru SD Kini Menjadi Jurusan yang Paling Diincar

Guru SD yang dulunya diremehkan, kini menjadi jurusan paling diminati. (doc. Penulis)
Guru SD yang dulunya diremehkan, kini menjadi jurusan paling diminati. (doc. Penulis)

Sejak lama, profesi guru dikenal dengan julukan pahlawan tanpa tanda jasa. Mengajar dan mendidik merupakan pekerjaan mulia yang kebaikannya terus mengalir sepanjang hayat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, menjadi seorang guru, terutama guru Sekolah Dasar (SD), kerap dianggap kurang menarik oleh generasi muda.

Saat ditanya mengenai cita-citanya, jarang sekali anak-anak masa kini menyebut profesi guru sebagai pilihan utama. Banyak yang lebih memilih menjadi dokter, pilot, tentara, atau profesi lain yang dianggap lebih bergengsi. Lalu, apa yang menyebabkan pandangan ini?

Bacaan Lainnya

Salah satu faktor utama adalah persepsi bahwa menjadi guru, khususnya guru SD, adalah pekerjaan yang kurang menjanjikan secara finansial. Gaji guru, terutama yang masih honorer, kerap dianggap rendah. Tidak sedikit yang menganggap bahwa mengajar di tingkat SD hanyalah tugas mudah—hanya mendidik anak kecil, sesuatu yang diyakini bisa dilakukan oleh siapa saja.

Pandangan ini jelas keliru. Faktanya, menjadi guru SD menuntut keahlian dan komitmen yang sangat tinggi. Seorang guru tidak hanya bertugas memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi panutan bagi anak-anak yang sedang berada di masa pembentukan karakter. Guru SD memegang tanggung jawab besar dalam mendidik generasi penerus bangsa.

Selain mendidik, guru SD juga harus berperan sebagai pengasuh, pengayom, dan pendidik karakter. Dalam konteks ini, tidak semua orang mampu menjalankan tugas tersebut dengan baik. Mendidik anak-anak bukan hanya soal menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membentuk sikap, perilaku, dan kepribadian mereka.

Guru SD berada di garis depan dalam proses ini, menjadikan mereka sebagai salah satu kunci utama dalam menentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, paradigma meremehkan profesi guru harus segera diubah. Guru bukan hanya penggerak pendidikan, tetapi juga pembuka jalan bagi kemajuan suatu bangsa.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru, pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah langkah penting. Salah satunya adalah dengan mengangkat guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang sering disebut P3K.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, dalam sebuah webinar bertajuk “Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN PPPK”, menyampaikan bahwa target pemerintah adalah mengangkat 1 juta guru honorer menjadi ASN PPPK sejak 2020 hingga 2024.

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semua rombongan belajar di sekolah negeri diampu oleh guru ASN, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Selain pengangkatan ASN PPPK, pemerintah juga berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program ini dirancang untuk mencetak guru profesional yang siap mengajar di sekolah.

Terdapat dua jenis PPG, yaitu PPG Prajabatan yang ditujukan bagi lulusan S1 yang belum pernah mengajar, serta PPG Dalam Jabatan yang diperuntukkan bagi guru yang sudah aktif mengajar. Dengan mengikuti PPG, seorang guru akan memperoleh sertifikasi yang menandakan bahwa mereka telah memenuhi standar profesional dalam bidang pendidikan.

Langkah-langkah ini tampaknya membuahkan hasil, terlihat dari meningkatnya minat mahasiswa untuk mengambil studi di bidang keguruan, khususnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Data dari panitia SNPMB 2024 menunjukkan bahwa prodi PGSD menjadi salah satu program studi paling diminati, dengan tingkat persaingan yang ketat.

Di Universitas Sriwijaya, misalnya, PGSD menjadi prodi ketiga terketat pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024, dengan 1.664 pendaftar dan hanya 22 yang diterima. Fakta ini menunjukkan bahwa profesi guru SD, yang dulu dipandang sebelah mata, kini semakin dilirik karena prospek kerja yang semakin menjanjikan.

Tidak dapat dipungkiri, di tengah persaingan lapangan kerja yang semakin ketat, orang-orang mulai lebih cermat dalam memilih jurusan yang menjanjikan peluang kerja. Beberapa mahasiswa PGSD Universitas Sriwijaya yang diwawancarai pada Selasa (1/10/2024), mengungkapkan kebanggaan mereka karena berhasil diterima di jurusan ini.

Afifah Lisaiha, salah satu mahasiswa, mengaku sudah sejak lama bercita-cita menjadi guru. “Suatu kebanggaan bagi saya diterima di PGSD. Sejak SMA, jurusan ini terkenal dengan peluang kerjanya yang bagus. Terutama karena saya memang terpanggil untuk menjadi guru,” tuturnya saat ditemui di kampus KM.5 FKIP Universitas Sriwijaya.

Baca Juga: Guru dan Teknologi: Kawan atau Lawan?

Sementara itu, Audry Nurrizka, mahasiswa PGSD lainnya, mengaku bahwa awalnya ia tidak terlalu tertarik menjadi guru.

“Awalnya saya ingin terjun di bidang seni, tetapi orang tua saya berharap saya bisa mendapatkan pekerjaan yang stabil. Masuk PGSD adalah harapan mereka, dan saya rasa ridho Allah ada di sini. Alhamdulillah, saya sangat menikmati kuliah di PGSD dan siap menjadi guru profesional nantinya,” ujarnya.

Minat yang semakin besar terhadap jurusan PGSD mencerminkan perubahan signifikan dalam pandangan masyarakat tentang profesi guru. Profesi yang sebelumnya dianggap tidak keren kini justru menjadi pilihan bagi banyak orang, terutama karena peluang kerja yang lebih jelas dan jaminan kesejahteraan yang semakin baik.

Baca Juga: PPG: Jalan Pintas Menuju Kursi ASN?

Namun, harapannya, profesi guru tidak hanya dilihat sebagai jalan untuk mencari pekerjaan tetap, tetapi juga sebagai panggilan jiwa yang mulia. Guru memiliki peran besar dalam membentuk masa depan bangsa melalui generasi yang mereka didik.

Dengan segala tantangan dan tanggung jawab besar yang diemban, menjadi guru adalah profesi yang sangat penting dan layak mendapat penghargaan yang setimpal. Guru tidak hanya mendidik, tetapi juga membentuk karakter anak bangsa, dan dari tangan-tangan guru inilah masa depan bangsa dibentuk.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *