Desa Blorok, Krajan.id – Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Tanggal ini merupakan tonggak sejarah penting ketika Indonesia secara resmi mendeklarasikan kemerdekaannya dari penjajahan.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai persatuan, kebersamaan, dan cinta tanah air. Salah satu tradisi yang menjadi ciri khas dari perayaan Hari Kemerdekaan adalah berbagai lomba yang diselenggarakan di berbagai daerah.
Di Dusun Wonosari, Desa Blorok, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, semangat kebersamaan tersebut diwujudkan dalam serangkaian lomba yang digelar oleh Tim KKN MIT 18 Tematik Posko 92 UIN Walisongo pada (11/8/2024).
Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan solidaritas antarwarga dusun.
“Kami ingin mengajak seluruh warga untuk merasakan kebersamaan yang erat, mengurangi jarak sosial, dan memperkuat solidaritas di antara mereka melalui kegiatan ini,” tulis Tim KKN MIT 18 Posko 92 UIN Walisongo dalam press release yang diberikan, (3/9/2024).
Beragam lomba yang diadakan diikuti oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Lomba lari sprint untuk anak-anak, misalnya, menjadi salah satu acara yang paling dinanti. Anak-anak berlomba dengan penuh semangat, berlari menuju garis finish diiringi sorak-sorai dari para penonton.
Keceriaan yang terlihat di wajah mereka tidak hanya mencerminkan kebahagiaan, tetapi juga menumbuhkan semangat sportifitas dan kejujuran sejak dini.
Selain lomba lari sprint, lomba cantol ceting juga menjadi salah satu kegiatan yang menarik perhatian. Lomba ini melibatkan peserta yang harus memasukkan kawat yang ada pada ceting ke dalam lubang yang telah disediakan. Lomba ini menjadi favorit ibu-ibu dan anak-anak, menciptakan suasana riang dan penuh gelak tawa.
“Lomba ini sangat seru, semua tertawa dan menikmati setiap detiknya. Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk menghidupkan keakraban di tengah masyarakat,” kata Tim KKN MIT 18 Posko 92 UIN Walisongo.
Kegiatan lomba lainnya seperti makan kerupuk dan balap karung juga tidak kalah meriah. Lomba makan kerupuk memicu tawa dari para penonton saat melihat peserta berusaha keras menghabiskan kerupuk yang tergantung di atas mereka.
Sementara itu, lomba balap karung menghadirkan peserta yang melompat-lompat dalam karung, yang menggambarkan betapa pentingnya kerja keras dan perjuangan, tidak jauh berbeda dengan semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Tahun ini, lomba-lomba kreatif seperti lomba kardus trenggiling dan voli air juga berhasil mencuri perhatian warga. Dalam lomba kardus trenggiling, peserta diharuskan berguling di dalam kardus, meniru gerakan trenggiling.
Kegiatan ini tidak hanya menguji kreativitas peserta, tetapi juga memicu gelak tawa dari penonton. Sementara itu, lomba voli air yang menggunakan balon air sebagai bola menciptakan suasana permainan yang penuh kejutan.
“Kami ingin menciptakan suasana yang berbeda dan menyenangkan, sehingga semua warga bisa terlibat dan merasakan keceriaan bersama,” tambah Tim KKN MIT 18 Posko 92 UIN Walisongo.
Tidak hanya lomba-lomba fisik, kegiatan seni juga turut menyemarakkan acara peringatan Hari Kemerdekaan ini. Lomba mewarnai untuk anak-anak, misalnya, memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan kreativitas melalui gambar-gambar bertema kemerdekaan.
Kegiatan ini menjadi sarana bagi anak-anak untuk belajar mencintai bangsa dan tanah air sejak dini melalui karya seni yang mereka ciptakan. Selain itu, lomba kaligrafi juga menjadi bagian penting dari rangkaian acara. Dalam lomba ini, peserta diajak untuk menunjukkan keindahan dan keterampilan menulis kaligrafi Arab yang sarat dengan nilai-nilai religius dan budaya.
Serangkaian lomba ini bukan sekadar perayaan kemerdekaan, tetapi juga menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada generasi muda. Partisipasi aktif warga Dusun Wonosari dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan masih sangat kuat di tengah masyarakat, meskipun zaman terus berubah.
Kegiatan ini mengingatkan kita semua bahwa peringatan 17 Agustus bukan hanya tradisi yang harus dipertahankan, tetapi juga merupakan refleksi bersama tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda tidak hanya mengenal sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga mengambil inspirasi dari semangat juang para pahlawan untuk terus memperjuangkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
“Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara,” ungkap Tim KKN MIT 18 Posko 92 UIN Walisongo.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.